Sejarah PUNK dan Juga Punk DI Indonesia....Punk merupakan sub-budaya yang
lahir di London, Inggris. Pada awalnya, kelompok punk selalu dikacaukan oleh
golongan skinhead. Namun, sejak tahun 1980-an, saat punk merajalela di Amerika,
golongan punk dan skinhead seolah-olah menyatu, karena mempunyai semangat yang
sama. Namun, Punk juga dapat berarti jenis musik atau genre yang lahir di awal tahun
1970-an. Punk juga bisa berarti ideologi hidup yang mencakup aspek sosial dan
politik.
Gerakan anak muda yang diawali oleh anak-anak
kelas pekerja ini dengan segera merambah Amerika yang mengalami masalah ekonomi
dan keuangan yang dipicu oleh kemerosotan moral oleh para tokoh politik yang
memicu tingkat pengangguran dan kriminalitas yang tinggi. Punk berusaha
menyindir para penguasa dengan caranya sendiri, melalui lagu-lagu dengan musik
dan lirik yang sederhana namun terkadang kasar, beat yang cepat dan menghentak.
Banyak yang menyalahartikan punk sebagai glue
sniffer dan perusuh karena di Inggris pernah terjadi wabah penggunaan lem
berbau tajam untuk mengganti bir yang tak terbeli oleh mereka. Banyak pula yang
merusak citra punk karena banyak dari mereka yang berkeliaran di jalanan dan
melakukan berbagai tindak kriminal.
Punk lebih terkenal dari hal fashion yang
dikenakan dan tingkah laku yang mereka perlihatkan, seperti potongan rambut
mohawk ala suku indian, atau dipotong ala feathercut dan diwarnai dengan
warna-warna yang terang, sepatu boots, rantai dan spike, jaket kulit, celana
jeans ketat dan baju yang lusuh, anti kemapanan, anti sosial, kaum perusuh dan
kriminal dari kelas rendah, pemabuk berbahaya sehingga banyak yang mengira
bahwa orang yang berpenampilan seperti itu sudah layak untuk disebut sebagai
punker.
Punk juga merupakan sebuah gerakan perlawanan
anak muda yang berlandaskan dari keyakinan we can do it ourselves. Penilaian
punk dalam melihat suatu masalah dapat dilihat melalui lirik-lirik lagunya yang
bercerita tentang masalah politik, lingkungan hidup, ekonomi, ideologi, sosial
dan bahkan masalah agama.
Gaya hidup dan Ideologi
Psikolog brilian asal Rusia, Pavel Semenov,
menyimpulkan bahwa manusia memuaskan kelaparannya akan pengetahuan dengan dua
cara. Pertama, melakukan penelitian terhadap lingkungannya dan mengatur hasil
penelitian tersebut secara rasional (sains). Kedua, mengatur ulang lingkungan
terdekatnya dengan tujuan membuat sesuatu yang baru (seni).
Dengan definisi diatas, punk dapat dikategorikan
sebagai bagian dari dunia kesenian. Gaya hidup dan pola pikir para pendahulu
punk mirip dengan para pendahulu gerakan seni avant-garde, yaitu dandanan
nyleneh, mengaburkan batas antara idealisme seni dan kenyataan hidup, memprovokasi
audiens secara terang-terangan, menggunakan para penampil (performer)
berkualitas rendah dan mereorganisasi (atau mendisorganisasi) secara drastis
kemapanan gaya hidup. Para penganut awal kedua aliran tersebut juga meyakini
satu hal, bahwa hebohnya penampilan (appearances) harus disertai dengan
hebohnya pemikiran (ideas).
Punk selanjutnya berkembang sebagai buah
kekecewaan musisi rock kelas bawah terhadap industri musik yang saat itu
didominasi musisi rock mapan, seperti The Beatles, Rolling Stone, dan Elvis
Presley. Musisi punk tidak memainkan nada-nada rock teknik tinggi atau lagu
cinta yang menyayat hati. Sebaliknya, lagu-lagu punk lebih mirip teriakan
protes demonstran terhadap kejamnya dunia. Lirik lagu-lagu punk menceritakan
rasa frustrasi, kemarahan, dan kejenuhan berkompromi dengan hukum jalanan,
pendidikan rendah, kerja kasar, pengangguran serta represi aparat, pemerintah
dan figur penguasa terhadap rakyat.
Akibatnya punk dicap sebagai musik rock n’ roll
aliran kiri, sehingga sering tidak mendapat kesempatan untuk tampil di acara
televisi. Perusahaan-perusahaan rekaman pun enggan mengorbitkan mereka.
Gaya hidup ialah relatif tidak ada seorangpun
memiliki gaya hidup sama dengan lainnya. Ideologi diambil dari kata “ideas” dan
“logos” yang berarti buah pikiran murni dalam kehidupan. Gaya hidup dan
ideologi berkembang sesuai dengan tempat, waktu dan situasi maka punk kalisari
pada saat ini mulai mengembangkan proyek “jor-joran” yaitu manfaatkan media
sebelum media memanfaatkan kita. Dengan kata lain punk berusaha membebaskan
sesuatu yang membelenggu pada zamannya masing-masing.
Punk dan Anarkisme
Lihat juga Anarko-punk
Kegagalan Reaganomic dan kekalahan Amerika
Serikat dalam Perang Vietnam di tahun 1980-an turut memanaskan suhu dunia punk
pada saat itu. Band-band punk gelombang kedua (1980-1984), seperti Crass,
Conflict, dan Discharge dari Inggris, The Ex dan BGK dari Belanda, MDC dan Dead
Kennedys dari Amerika telah mengubah kaum punk menjadi pemendam jiwa
pemberontak (rebellious thinkers) daripada sekadar pemuja rock n’ roll.
Ideologi anarkisme yang pernah diusung oleh band-band punk gelombang pertama
(1972-1978), antara lain Sex Pistols dan The Clash, dipandang sebagai
satu-satunya pilihan bagi mereka yang sudah kehilangan kepercayaan terhadap
otoritas negara, masyarakat, maupun industri musik.
Di Indonesia, istilah anarki, anarkis atau
anarkisme digunakan oleh media massa untuk menyatakan suatu tindakan perusakan,
perkelahian atau kekerasan massal. Padahal menurut para pencetusnya, yaitu William
Godwin, Pierre-Joseph Proudhon, dan Mikhail Bakunin, anarkisme adalah sebuah
ideologi yang menghendaki terbentuknya masyarakat tanpa negara, dengan asumsi
bahwa negara adalah sebuah bentuk kediktatoran legal yang harus diakhiri.
Negara menetapkan pemberlakuan hukum dan
peraturan yang sering kali bersifat pemaksaan, sehingga membatasi warga negara
untuk memilih dan bertanggung jawab atas pilihannya sendiri. Kaum anarkis
berkeyakinan bila dominasi negara atas rakyat terhapuskan, hak untuk
memanfaatkan kekayaan alam dan sumber daya manusia akan berkembang dengan
sendirinya. Rakyat mampu memenuhi kebutuhan hidupnya sendiri tanpa campur
tangan negara.
Kaum punk memaknai anarkisme tidak hanya sebatas
pengertian politik semata. Dalam keseharian hidup, anarkisme berarti tanpa
aturan pengekang, baik dari masyarakat maupun perusahaan rekaman, karena mereka
bisa menciptakan sendiri aturan hidup dan perusahaan rekaman sesuai keinginan
mereka. Punk etika semacam inilah yang lazim disebut DIY (do it yourself/lakukan
sendiri).
Keterlibatan kaum punk dalam ideologi anarkisme
ini akhirnya memberikan warna baru dalam ideologi anarkisme itu sendiri, karena
punk memiliki ke-khasan tersendiri dalam gerakannya. Gerakan punk yang
mengusung anarkisme sebagai ideologi lazim disebut dengan gerakan Anarko-punk.
Punk di Indonesia
Berbekal etika DIY, beberapa komunitas punk di
kota-kota besar di Indonesia seperti Jakarta, Bandung, Yogyakarta, dan Malang
merintis usaha rekaman dan distribusi terbatas. Mereka membuat label rekaman sendiri
untuk menaungi band-band sealiran sekaligus mendistribusikannya ke pasaran.
Kemudian usaha ini berkembang menjadi semacam toko kecil yang lazim disebut
distro.
CD dan kaset tidak lagi menjadi satu-satunya
barang dagangan. Mereka juga memproduksi dan mendistribusikan t-shirt,
aksesori, buku dan majalah, poster, serta jasa tindik (piercing) dan tatoo.
Seluruh produk dijual terbatas dan dengan harga yang amat terjangkau. Dalam
kerangka filosofi punk, distro adalah implementasi perlawanan terhadap perilaku
konsumtif anak muda pemuja Levi’s, Adidas, Nike, Calvin Klein, dan barang
bermerek luar negeri lainnya…
Mungkin sekarang Punk sudah menyebar luas di
seluruh Indonesia. Lebih dari ribuan anak muda Indonesia yang mengaku anak punk
dan mengikuti stylenya tiap hari. Tapi apakah semua dari mereka tau apa dan
kapan Punk itu terbentuk dan ada???
Punk merupakan sub-budaya yang lahir di London,
Inggris. Pada awalnya, kelompok punk selalu dikacaukan oleh golongan skinhead.
Namun, sejak tahun 1980-an, saat punk merajalela di Amerika, golongan punk dan
skinhead seolah-olah menyatu, karena mempunyai semangat yang sama. Namun, Punk
juga dapat berarti jenis musik atau genre yang lahir di awal tahun 1970-an.
Punk juga bisa berarti ideologi hidup yang mencakup aspek sosial dan politik.
Gerakan anak muda yang diawali oleh anak-anak
kelas pekerja ini dengan segera merambah Amerika yang mengalami masalah ekonomi
dan keuangan yang dipicu oleh kemerosotan moral oleh para tokoh politik yang
memicu tingkat pengangguran dan kriminalitas yang tinggi. Punk berusaha
menyindir para penguasa dengan caranya sendiri, melalui lagu-lagu dengan musik
dan lirik yang sederhana namun terkadang kasar, beat yang cepat dan menghentak.
Banyak yang menyalahartikan punk sebagai glue
sniffer dan perusuh karena di Inggris pernah terjadi wabah penggunaan lem
berbau tajam untuk mengganti bir yang tak terbeli oleh mereka. Banyak pula yang
merusak citra punk karena banyak dari mereka yang berkeliaran di jalanan dan
melakukan berbagai tindak kriminal.
Punk lebih terkenal dari hal fashion yang
dikenakan dan tingkah laku yang mereka perlihatkan, seperti potongan rambut
mohawk ala suku indian, atau dipotong ala feathercut dan diwarnai dengan
warna-warna yang terang, sepatu boots, rantai dan spike, jaket kulit, celana
jeans ketat dan baju yang lusuh, anti kemapanan, anti sosial, kaum perusuh dan
kriminal dari kelas rendah, pemabuk berbahaya sehingga banyak yang mengira
bahwa orang yang berpenampilan seperti itu sudah layak untuk disebut sebagai
punker.
Punk juga merupakan sebuah gerakan perlawanan
anak muda yang berlandaskan dari keyakinan we can do it ourselves. Penilaian
punk dalam melihat suatu masalah dapat dilihat melalui lirik-lirik lagunya yang
bercerita tentang masalah politik, lingkungan hidup, ekonomi, ideologi, sosial
dan bahkan masalah agama.
Gaya hidup dan Ideologi
Psikolog brilian asal Rusia, Pavel Semenov,
menyimpulkan bahwa manusia memuaskan kelaparannya akan pengetahuan dengan dua
cara. Pertama, melakukan penelitian terhadap lingkungannya dan mengatur hasil
penelitian tersebut secara rasional (sains). Kedua, mengatur ulang lingkungan
terdekatnya dengan tujuan membuat sesuatu yang baru (seni).
Dengan definisi diatas, punk dapat dikategorikan
sebagai bagian dari dunia kesenian. Gaya hidup dan pola pikir para pendahulu
punk mirip dengan para pendahulu gerakan seni avant-garde, yaitu dandanan
nyleneh, mengaburkan batas antara idealisme seni dan kenyataan hidup,
memprovokasi audiens secara terang-terangan, menggunakan para penampil
(performer) berkualitas rendah dan mereorganisasi (atau mendisorganisasi)
secara drastis kemapanan gaya hidup. Para penganut awal kedua aliran tersebut
juga meyakini satu hal, bahwa hebohnya penampilan (appearances) harus disertai
dengan hebohnya pemikiran (ideas).
Punk selanjutnya berkembang sebagai buah
kekecewaan musisi rock kelas bawah terhadap industri musik yang saat itu
didominasi musisi rock mapan, seperti The Beatles, Rolling Stone, dan Elvis
Presley. Musisi punk tidak memainkan nada-nada rock teknik tinggi atau lagu
cinta yang menyayat hati. Sebaliknya, lagu-lagu punk lebih mirip teriakan
protes demonstran terhadap kejamnya dunia. Lirik lagu-lagu punk menceritakan
rasa frustrasi, kemarahan, dan kejenuhan berkompromi dengan hukum jalanan,
pendidikan rendah, kerja kasar, pengangguran serta represi aparat, pemerintah
dan figur penguasa terhadap rakyat.
Akibatnya punk dicap sebagai musik rock n’ roll
aliran kiri, sehingga sering tidak mendapat kesempatan untuk tampil di acara
televisi. Perusahaan-perusahaan rekaman pun enggan mengorbitkan mereka.
Gaya hidup ialah relatif tidak ada seorangpun
memiliki gaya hidup sama dengan lainnya. Ideologi diambil dari kata
"ideas" dan "logos" yang berarti buah pikiran murni dalam
kehidupan. Gaya hidup dan ideologi berkembang sesuai dengan tempat, waktu dan
situasi maka punk kalisari pada saat ini mulai mengembangkan proyek
"jor-joran" yaitu manfaatkan media sebelum media memanfaatkan kita.
Dengan kata lain punk berusaha membebaskan sesuatu yang membelenggu pada
zamannya masing-masing.
Punk dan Anarkisme
Kegagalan Reaganomic dan kekalahan Amerika
Serikat dalam Perang Vietnam di tahun 1980-an turut memanaskan suhu dunia punk
pada saat itu. Band-band punk gelombang kedua *******984), seperti Crass,
Conflict, dan Discharge dari Inggris, The Ex dan BGK dari Belanda, MDC dan Dead
Kennedys dari Amerika telah mengubah kaum punk menjadi pemendam jiwa
pemberontak (rebellious thinkers) daripada sekadar pemuja rock n’ roll.
Ideologi anarkisme yang pernah diusung oleh band-band punk gelombang pertama
*******978), antara lain Szx Pistols dan The Clash, dipandang sebagai
satu-satunya pilihan bagi mereka yang sudah kehilangan kepercayaan terhadap
otoritas negara, masyarakat, maupun industri musik.
Di Indonesia, istilah anarki, anarkis atau anarkisme
digunakan oleh media massa untuk menyatakan suatu tindakan perusakan,
perkelahian atau kekerasan massal. Padahal menurut para pencetusnya, yaitu
William Godwin, Pierre-Joseph Proudhon, dan Mikhail Bakunin, anarkisme adalah
sebuah ideologi yang menghendaki terbentuknya masyarakat tanpa negara, dengan
asumsi bahwa negara adalah sebuah bentuk kediktatoran legal yang harus
diakhiri.
Negara menetapkan pemberlakuan hukum dan
peraturan yang sering kali bersifat pemaksaan, sehingga membatasi warga negara
untuk memilih dan bertanggung jawab atas pilihannya sendiri. Kaum anarkis
berkeyakinan bila dominasi negara atas rakyat terhapuskan, hak untuk
memanfaatkan kekayaan alam dan sumber daya manusia akan berkembang dengan
sendirinya. Rakyat mampu memenuhi kebutuhan hidupnya sendiri tanpa campur
tangan negara.
Kaum punk memaknai anarkisme tidak hanya sebatas
pengertian politik semata. Dalam keseharian hidup, anarkisme berarti tanpa
aturan pengekang, baik dari masyarakat maupun perusahaan rekaman, karena mereka
bisa menciptakan sendiri aturan hidup dan perusahaan rekaman sesuai keinginan
mereka. Punk etika semacam inilah yang lazim disebut DIY (do it
yourself/lakukan sendiri).
Keterlibatan kaum punk dalam ideologi anarkisme
ini akhirnya memberikan warna baru dalam ideologi anarkisme itu sendiri, karena
punk memiliki ke-khasan tersendiri dalam gerakannya. Gerakan punk yang
mengusung anarkisme sebagai ideologi lazim disebut dengan gerakan Anarko-punk
UNTUKMU GENERASIKU
SEJARAH BEGUNDAL LOWOK WARU
Begundal
Lowokwaru
Band yang dibesarkan di sebuah kota yang cukup di Indonesia.Didearah Malang lah mereka mendewasa,tepatnya Singosari yang mengandung sejarah yang begitu kuat untuk Indonesia.
Sepuluh tahun kemarin Begundal Lowokwaru hanya sebuah selentingan ringan dari mulut Indra binatang dan Ustardz Chipeng, tentang sepia perubahan tidak harus di lakukan di kota atau kota metropolitan, semua bisa di mulai tergantung dengan apa yang harus dimulai, lahirlah sebuah band tanpa personil bernama Begundal Lowokwaru, sebuah band yang sedikit banyak terpengaruh band-band lokal yang nakal dan mempunyai statement tentang fashion punk yang jelas pada era itu, seperti Laga Bara, Runtah, dan juga komunitas-komunitas street punk era awal seperti Realino, Sriwedari, Meruya, dan banyak lagi. Hari itu sekitar jam 8 malam, 31 desember 1998, Indra Bintang dan Ustardz chipeng berencana merayakan tahun baru di klayatan, diatas motor akhirnya lahirlah nama Begundal Lowokwaru, sebuah band dengan dua personil, dan esok harinya beberapa personil seperti, Buyung Mukembe, age’ pipo pilipo AKA Panda, Sableng, Fordi, Koko Ombat, membantu proyek gak jelas itu.Berbekal lagu-lagu yang tercipta di perempatan kecil Sidodadi, sebuah tempat didekat pasar Singosari,
Begundal Lowokwaru mulai berani unjuk gigi di panggung-panggung kecil acara punk atau kadang dapat sisa waktu dari penampilan salah satu kerabat mereka, sebuah band skapunk Skatoopid.Dan waktu mulai bergulir, lagu-lagu seperti Road to the bottle(equality), oi!seplok, ataupun saudara sebotol mulai akrab dikumandangkan. Dengan mengangkat mengangkat isu-isu jalanan dengan cara penulisan lirik yang lebih gamblang, Begundal Lowokwaru mulai merangkul audiensi yang lebih luas, walaupun tidak sedikit yang mempertanyakan ataupun menentang isu-isu yang mereka tawarkan.Setelah lahir beberapa lagu yang dirasa cukup untuk membuat sebuah album, dan personil yang dirasa cukup, Begundal Lowokwaru merekam album pertama mereka yang kemudian diberi judul Street drunk rock, di Nada Musica studio surabaya, album ini berisi 11 lagu straight to the point street punk anthem, dengan personil, ustardz Chipeng(vokal), John gembel gua Selarong(gitar), Sableng tangisan boot(bass), gopel titisan kiley(drum), dan dibantu Paduan suara Punkemiz Antartika Sidoarjo, Album ini keluar dipasaran di bawah label Street drunk rock records pada akhir 1999. Setelah keluarnya album ini, lagu-lagu begundal yang sebelumnya hanya dinyanyikan teman-teman mereka, kini mulai berkumandang dibeberapa komunitas yang bisa di bilang awal waktu itu, tawaran panggung mulai dari Jakarta hingga pulau Dewata mereka libas semua, penjualan album yang mencapai 2000 keping bisa dibilang cukup fenomenal untuk sebuah band dari kota kecil dengan kemampuan bermusik yang ala ala kadarnya. Album pertama dengan respon yang cukup bagus ini mengantarkan Begundal Lowokwaru mengerjakan proyek split album dengan salah satu baurekso Sayidan Skinhead “the Sardonic”, album ini dikerjakan diYogyakarta dan dirilis oleh Realino records Yogyakarta, berisi 11 lagu dari dua band ini dan beredar dengan sangat terbatas hanya 75 kopi! Setelah rilis split mereka beredar, masa ini banyak terjadi perubahan, John gembel mengundurkan diri, age’ pipo pilipo masuk kembali mengisi posisi bas dan Sableng mengisi posisi gitar ritem, dan Begundal Lowokwaru juga menggamit Antok Celeng diposisi gitar utama. Dengan formasi ini Begundal Lowokwaru menggodok materi album kedua mereka, Akhirnya sebelas lagu yang mayoritas berbahasa Inggris ini dirilis pada awal 2003, Dengan titel “Suburban legion” album ini secara musikal merupakan explorasi atau pendewasaan dari musik Begundal Lowokwaru itu sendiri, dengan penambahan alat musik tradisional/alat yang dipakai untuk berjualan arbanat, menjadikan musik Begundal Lowokwaru sebagai wacana baru bagi Indonesian punk scene.Setelah Fase album ini, Begundal Lowokwaru terbentur antara hidup dan musik, Sableng dan Celeng harus bekerja di Bali, Ustardz Chipeng pergi ke Kalimantan, dan Gopel ke Sumatera, Pada Fase ini Indra Binatang berusaha memperpanjang nafas Begundal Lowokwaru dengan bantuan beberapa teman. Masa kurang bergeliatnya Begundal Lowokwarupun berlangsung cukup lama,dalam kurun waktu itu Begundal Lowokwaru hanya menghasilkan 1 lagu untuk kompilasi patriot 666 records bali berjudul …And the bottle for all, dan juga rilis dari Realino Records Oi! penalti. Akhir 2004 Ustardz Chipeng kembali ke Malang, Antok Celengpun beberapa saat sebelumnya sudah berlabuh di Malang, beberapa lagu barupun mulai di geber dengan Formasi, Ustardz Chipeng, Antok Celeng, Age’ pipo pilipo, Bansheng blokotok, dan Udin Bach Cock(screaming factor). Dengan Formasi ini Begundal melahirkan beberapa lagu di studio ANTZ Malang, 4 lagu yang mereka hasilkan mulai berkelana dari komputer ke komputer dengan bentuk MP3, dengan format lebih ringan tapi lebih rapi dan pasti sangat beraroma Begundal, walaupun masih berbentuk demo lagu-lagu tersebut mulai menjadi Anthem di kota dingin ini. Awal 2006 terjadi lagi pergantian personil ditubuh Begundal Lowokwaru, Bansheng Blokotok berhenti karena tidak siap dengan jadwal tour yang padat yang sering berbenturan dengan pekerjaannya, sedangkan Udin Bach cock harus lebih serius dengan bandnya sendiri Screaming Factor, kemudian posisi mereka di isi kembali oleh si anak hilang Indra Binatang yang mulai jarang bermain band karena Skatoopid vakum, dan teman seperjuangan Indra binatang di proyek diskopunk-nya Diskoteror, an independence drumer,Rosi Kobra (yg sering membantu beberapa band signifikan di Malang) di posisi drum. Dan formasi inipun mulai menggeber materi untuk album selanjutnya, setelah kesibukan personil dan jadwal tour yang lumayan padat dari kota kekota, akhirnya berbekal 20 lagu mereka menggilas WW studio Malang untuk merekam album ke-3 mereka, setelah merekam materi dasar pengerjaan mixing dan mastering dikerjakan di GG studio, hanya sembilan lagu yang dimuat album terbaru mereka. Dengan titel Punk Is A Threat Not A Fashion Tips( Goin’ Traditional ) Album ini mulai menggoyang pasaran pada maret 2008, dengan penjualan yang fantastis mencapai 1000 keping lebih setelah 2 bulan pertama, album ini merupakan jawaban atas kehausan para penikmat Begundal Lowokwaru yang merindukan karya mereka sejak lama, Di Fase ini sekali lagi Indra Binatang harus menghilang sekali lagi untuk membangun mahligai perkawinan, dan posisinya sementara digantikan oleh gitaris serbabisa Acoy Geboy (SATCF,kids next door,soldiers embrace), Feri Gendut (Dive into Summer),dan sekarang acoy telah terbaptis menjadi bagian keluarga besar BL. Dengan formasi terakhir ini mereka menggulung jawa-bali selama april sampai Juni.Dan sekarang Begundal sedang bekerja, menggodok, berlatih, fingering, dan merekam materi2 baru untuk album ke-4 mereka.
Band yang dibesarkan di sebuah kota yang cukup di Indonesia.Didearah Malang lah mereka mendewasa,tepatnya Singosari yang mengandung sejarah yang begitu kuat untuk Indonesia.
Sepuluh tahun kemarin Begundal Lowokwaru hanya sebuah selentingan ringan dari mulut Indra binatang dan Ustardz Chipeng, tentang sepia perubahan tidak harus di lakukan di kota atau kota metropolitan, semua bisa di mulai tergantung dengan apa yang harus dimulai, lahirlah sebuah band tanpa personil bernama Begundal Lowokwaru, sebuah band yang sedikit banyak terpengaruh band-band lokal yang nakal dan mempunyai statement tentang fashion punk yang jelas pada era itu, seperti Laga Bara, Runtah, dan juga komunitas-komunitas street punk era awal seperti Realino, Sriwedari, Meruya, dan banyak lagi. Hari itu sekitar jam 8 malam, 31 desember 1998, Indra Bintang dan Ustardz chipeng berencana merayakan tahun baru di klayatan, diatas motor akhirnya lahirlah nama Begundal Lowokwaru, sebuah band dengan dua personil, dan esok harinya beberapa personil seperti, Buyung Mukembe, age’ pipo pilipo AKA Panda, Sableng, Fordi, Koko Ombat, membantu proyek gak jelas itu.Berbekal lagu-lagu yang tercipta di perempatan kecil Sidodadi, sebuah tempat didekat pasar Singosari,
Begundal Lowokwaru mulai berani unjuk gigi di panggung-panggung kecil acara punk atau kadang dapat sisa waktu dari penampilan salah satu kerabat mereka, sebuah band skapunk Skatoopid.Dan waktu mulai bergulir, lagu-lagu seperti Road to the bottle(equality), oi!seplok, ataupun saudara sebotol mulai akrab dikumandangkan. Dengan mengangkat mengangkat isu-isu jalanan dengan cara penulisan lirik yang lebih gamblang, Begundal Lowokwaru mulai merangkul audiensi yang lebih luas, walaupun tidak sedikit yang mempertanyakan ataupun menentang isu-isu yang mereka tawarkan.Setelah lahir beberapa lagu yang dirasa cukup untuk membuat sebuah album, dan personil yang dirasa cukup, Begundal Lowokwaru merekam album pertama mereka yang kemudian diberi judul Street drunk rock, di Nada Musica studio surabaya, album ini berisi 11 lagu straight to the point street punk anthem, dengan personil, ustardz Chipeng(vokal), John gembel gua Selarong(gitar), Sableng tangisan boot(bass), gopel titisan kiley(drum), dan dibantu Paduan suara Punkemiz Antartika Sidoarjo, Album ini keluar dipasaran di bawah label Street drunk rock records pada akhir 1999. Setelah keluarnya album ini, lagu-lagu begundal yang sebelumnya hanya dinyanyikan teman-teman mereka, kini mulai berkumandang dibeberapa komunitas yang bisa di bilang awal waktu itu, tawaran panggung mulai dari Jakarta hingga pulau Dewata mereka libas semua, penjualan album yang mencapai 2000 keping bisa dibilang cukup fenomenal untuk sebuah band dari kota kecil dengan kemampuan bermusik yang ala ala kadarnya. Album pertama dengan respon yang cukup bagus ini mengantarkan Begundal Lowokwaru mengerjakan proyek split album dengan salah satu baurekso Sayidan Skinhead “the Sardonic”, album ini dikerjakan diYogyakarta dan dirilis oleh Realino records Yogyakarta, berisi 11 lagu dari dua band ini dan beredar dengan sangat terbatas hanya 75 kopi! Setelah rilis split mereka beredar, masa ini banyak terjadi perubahan, John gembel mengundurkan diri, age’ pipo pilipo masuk kembali mengisi posisi bas dan Sableng mengisi posisi gitar ritem, dan Begundal Lowokwaru juga menggamit Antok Celeng diposisi gitar utama. Dengan formasi ini Begundal Lowokwaru menggodok materi album kedua mereka, Akhirnya sebelas lagu yang mayoritas berbahasa Inggris ini dirilis pada awal 2003, Dengan titel “Suburban legion” album ini secara musikal merupakan explorasi atau pendewasaan dari musik Begundal Lowokwaru itu sendiri, dengan penambahan alat musik tradisional/alat yang dipakai untuk berjualan arbanat, menjadikan musik Begundal Lowokwaru sebagai wacana baru bagi Indonesian punk scene.Setelah Fase album ini, Begundal Lowokwaru terbentur antara hidup dan musik, Sableng dan Celeng harus bekerja di Bali, Ustardz Chipeng pergi ke Kalimantan, dan Gopel ke Sumatera, Pada Fase ini Indra Binatang berusaha memperpanjang nafas Begundal Lowokwaru dengan bantuan beberapa teman. Masa kurang bergeliatnya Begundal Lowokwarupun berlangsung cukup lama,dalam kurun waktu itu Begundal Lowokwaru hanya menghasilkan 1 lagu untuk kompilasi patriot 666 records bali berjudul …And the bottle for all, dan juga rilis dari Realino Records Oi! penalti. Akhir 2004 Ustardz Chipeng kembali ke Malang, Antok Celengpun beberapa saat sebelumnya sudah berlabuh di Malang, beberapa lagu barupun mulai di geber dengan Formasi, Ustardz Chipeng, Antok Celeng, Age’ pipo pilipo, Bansheng blokotok, dan Udin Bach Cock(screaming factor). Dengan Formasi ini Begundal melahirkan beberapa lagu di studio ANTZ Malang, 4 lagu yang mereka hasilkan mulai berkelana dari komputer ke komputer dengan bentuk MP3, dengan format lebih ringan tapi lebih rapi dan pasti sangat beraroma Begundal, walaupun masih berbentuk demo lagu-lagu tersebut mulai menjadi Anthem di kota dingin ini. Awal 2006 terjadi lagi pergantian personil ditubuh Begundal Lowokwaru, Bansheng Blokotok berhenti karena tidak siap dengan jadwal tour yang padat yang sering berbenturan dengan pekerjaannya, sedangkan Udin Bach cock harus lebih serius dengan bandnya sendiri Screaming Factor, kemudian posisi mereka di isi kembali oleh si anak hilang Indra Binatang yang mulai jarang bermain band karena Skatoopid vakum, dan teman seperjuangan Indra binatang di proyek diskopunk-nya Diskoteror, an independence drumer,Rosi Kobra (yg sering membantu beberapa band signifikan di Malang) di posisi drum. Dan formasi inipun mulai menggeber materi untuk album selanjutnya, setelah kesibukan personil dan jadwal tour yang lumayan padat dari kota kekota, akhirnya berbekal 20 lagu mereka menggilas WW studio Malang untuk merekam album ke-3 mereka, setelah merekam materi dasar pengerjaan mixing dan mastering dikerjakan di GG studio, hanya sembilan lagu yang dimuat album terbaru mereka. Dengan titel Punk Is A Threat Not A Fashion Tips( Goin’ Traditional ) Album ini mulai menggoyang pasaran pada maret 2008, dengan penjualan yang fantastis mencapai 1000 keping lebih setelah 2 bulan pertama, album ini merupakan jawaban atas kehausan para penikmat Begundal Lowokwaru yang merindukan karya mereka sejak lama, Di Fase ini sekali lagi Indra Binatang harus menghilang sekali lagi untuk membangun mahligai perkawinan, dan posisinya sementara digantikan oleh gitaris serbabisa Acoy Geboy (SATCF,kids next door,soldiers embrace), Feri Gendut (Dive into Summer),dan sekarang acoy telah terbaptis menjadi bagian keluarga besar BL. Dengan formasi terakhir ini mereka menggulung jawa-bali selama april sampai Juni.Dan sekarang Begundal sedang bekerja, menggodok, berlatih, fingering, dan merekam materi2 baru untuk album ke-4 mereka.



















YUK JOIN DAN MAINKAN POKER DAN DOMINO ONLINE BERSAMA ZOYA99.COM
BalasHapusDAPATKAN EXTRA BONUS SELAMA BERMAIN DISINI
* BONUS ROLINGAN
* BONUS REFERALL
DAN RASAKAN PELAYANAN CS YANG SANGAT BERPENGALAMAN HANYA DISINI
UNTUK INFO LEBIH JELAS, SILAHKAN HUBUNGIN CS KAMI ONLINE 24JAM!!
• Pin BBM D8B82A86
•Pin BBM 2BE5BC31
•Line : zoya_qq
•WA : +85515370075accc